Dalam rangka
memeperingati Hari Kartini sekaligus mengenali lahirnya entrepreneur
baru dari kalangan kaum perempuan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (UKM) Kalsel, pada hari Senin, 28 April 2014 bertempatan di
Auditorium IAIN Antasari Banjarmasin, telah menyelenggarakan kegiatan
pemasyarakatan pemahaman koperasi melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional
(GKN) di Kalimantan Selatan. “Tiga orang Dosen STIMI Banjarmasin
“mengawal” mahasiswanya yang berjumlah sekitar 25 orang untuk menghadiri
kegiatan ini. Menurut Dra. Titien Agustina, MSi, pentingnya mengajak
mahasiswa dalam kegiatan seperti ini selain menambah wawasan mereka,
juga agar mahasiswa mampu menangkap peluang dan kesempatan yang ada di
sekitarnya,” kata Wakil Ketua II STIMI Banjarmasin, Dra Titien Agustina
MSi, Rabu (30/4/2014). Selain memperluas jaringan mereka karena
melalui kesempatan seperti ini ada banyak pembelajaran dan orang-orang
yang terlibat di dalamnya. Sehingga mahasiswa bisa mengimplementasikan
ilmu yang diterima di kampus denga yang terjadi dilapangan. Menurut Titien, panitia mentargetkan
peserta dari berbagai kalangan. Di antaranya dengan mengarahkan
mahasiswa dari semua Perguruan Tinggi yang ada di Banjarmasin seperti
Unlam, IAIN Antasari, STIMI, STIA Bina Banua, Uniska, STIEI, dan
lain-lain. Juga kelompok-kelompok wanita pengusaha yaitu HIPMI, IWAPI,
HIPMIKINDO, Koperasi Wanita, UMKM, Mitra binaan BKKBN, dan Dinas
Koperasi Kabupaten/kota se-Kalsel. “GKN bertema “Spirit of Woman
Entrepreneurship” peserta diajak untuk memahami tentang dunia
kewirausahaan, selain menggali jiwa-jiwa wirausaha baru (pemula) dengan
belajar dari meraka yang sudah berhasil di bilangnya,” jelasnya. Kegiatan dibuka oleh Deputi Menteri Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementrian Koperasi dan UKM RI, Prakoso. Dalam seminar Prakoso menantang peserta
untuk mengembangkan dan memiliki 9 hal yang harus dimiliki sebagai
seorang wirausaha, yaitu punya mimpi dan keinginan yang diawali dari
hobi. Niat dan motivasi untuk usaha. Terus jeli memanfaatkan peluang
yang ada. Berani ambil resiko dan siap gagal. Percaya diri. Tidak mudah
putus asa, punya networking, inovatif inovatif dan kreatif. Namun dari semua itu yang paling penting adalah berani memulai. “Diharapkan para peserta untuk berani
membuat bisnis dengan melalui business plan. Sehingga perlu ada
pelatihan yang serius melalui berbagai cara dan strategis. Untuk itu
sebagai wirausaha tidak boleh gengsi. Karena gengsi tidak akan menjadi
kaya! Tapi bila kaya pasti bergengsi,” ujar Prakoso. Peserta diberikan wawasan sekaligus
berbagai pengalaman dari narasumber yang berasal dari daerah. yaitu Hj
Mariati SE. seorang Pengusaha Kalsel yang cukup berhasil dalam memimpi
bisnisnya. “Mulai dari bisnis kecil-kecilan, membantu suami sambil
kuliah di Bandung, dia mengawali bisnisnya dengan menjual batu permata
selama bermukin di Bandung. Kembali ke Banjarbaru setelah selesai
mendampingi sang suami pendidikan, lalu membuka berbagai bisnis seperti
konstruksi, kemudian travel, multimedia dan akhirnya hotel. Hingga
sekarang Hotel Ratu Elok telah sukses berjalan dengan brand sebagai
manajemen hotel syariah,” jelas Titien. Narasumber lainnya dari Kepala Balai
Koperasi dan UKM Prov. Kalsel, Ir. Robinson Sitepu yang merugikan
tentang perkoperasian dan pilihan lain didalam membangun bisnis atau
kegiatan ekonomi kerakyatan yang bisa dimanfaatkan oleh perempuan dan
wirausaha pemula seperti para mahasiswa tanpa harus malu. Di akhir diberikan motivasi oleh seorang
motivator dari Jakarta, Abu Aly yang menekankan bahwa yang paling
penting sebagai wirausaha adalah “action” Untuk melengkapi watak
wirausaha yang berhasil harus didukung dengan kemauan yang kuat, jujur
sabar dan disiplin dalam membangun dan menjalankan usaha, serta
terpercaya, katanya
Berita Kampus
Mahasiswa STIMI Ikuti Seminar Gerakan Kewirausahaan Nasional
- Sabtu, 14 Januari 2023 | Dibaca : 757 x